Rabu, 31 Oktober 2012


Paradigma Pengembangan Sekolah Unggulan

Sekolah Unggulan dapat diartikan sebagai sekolah bermutu namun dalam penerapan saya bahkan penerapan semua kalangan bahwa dalam kategori unggulan tersirat harapan-harapan terhadap apa yang dapat diharapkan, dimiliki oleh siswa setelah keluar dari sekolah unggulan. Harapan itu tak lain adalah sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh orang tua siswa, pemerintah, masyarakat bahkan oleh siswa itu sendiri yaitu sejauh mana keluaran sekolah itu memiliki kemampuan intelektual, moral dan keterampilan yang dapat berguna bagi masyarakat.
Untuk menyikapi semua itu, kita harus mengubah system pembelajaran yang selama ini berlaku disemua tingkat pendidikan yaitu adanya keterkungkungan siswa dan guru dalam melaksanakan PBM, saya selaku pengajar di SMA Negeri 1 Bulukumba telah merubah sisten itu sejak januari 2006. Sistem yang saya maksud adalah system dimana Siswa dan Guru dikejar dengan pencapaian target kurikulum dalam artian guru dituntut menyelesaikan semua materi yang ada dalam kurikulum tanpa memperhatikan ketuntasan belajar siswa, disamping itu adanya anggapan bahwa belajar adalah berupa transformasi pengetahuan (Transfer of knowlwdge).
Pada sisi unggulan, semua system itu seharusnya tidak diterapkan agar apa yang menjadi harapan siswa, orang tua siswa, pemerintah, masyarakat bahkan kita selaku pengajar dan pendidik dapat tercapai. Mari kita sama-sama merubah semua itu dengan mengembangkan Learning How to Learn (Murphi,1992) atau belajar bagaimana belajar, artinya belajar itu tidak hanya berupa transformasi pengetahuan tetapi jauh lebih penting adalah mempersiapkan siswa belajar lebih jauh dari sumber-sumber yang mereka temukan dari pengalaman sendiri, pengalaman orang lain maupun dari lingkungan dimana dia tumbuh guna mengembangkan potensi dan perkembangan dirinya atau dengan kata lain belajar pada hakekatnya bagaimana mengartikulasikan pengetahuan-pengetahuan siswa kedalam kenyataan hidup yang sedang dan yang akan dihadapi oleh siswa.
Secara pribadi dalam hal mengembangkan sekolah kearah sekolah unggulan (sekolah bermutu) disamping perubahan-perubahan tersebut masih banyak hal yang perlu diperhatikan diantaranya : Sarana dan prasarana, Menejmen persekolahan,Visi dan Misi sekolah, Profesionalisme Guru dan lain-lain. Untuk Profesionalisme bukan berarti menguasai sebagian besar pengetahuan tatapi lebih penting adalah bagaimana membuat siswa dapat belajar, guru dan siswa disederhanakan agat tidat tercipta gep, adanya perilaku guru yang membuat siswa tersisih atau terpisah dari gurunya, guru dan siswa harus terjalin komunikasi agar dalam proses pembelajaran ada keterbukaan siswa mengeritik dan mengeluarkan pendapat. Sebab bukan tidak mungkin dengan pengaruh perkembangan teknologi siswa lebih pintar dari gurunya.
Itulah asumsi saya mengenai pengembangan sekolah unggulan, mudah-mudahan, pemerintah termasuk kawan-kawan seprofesi dapat menerapkan hal tersebut bahkan mengembangkan lebih jauh lagi.

Kalimat yang tidak baku (salah)
Kalimat yang baku (benar)
System
Sistem
merubah
Mengubah
Hakekat
Hakikat
Mengeritik
Mengkritik
Sebab bukan tidak mungkin
Sebab tidak mungkin

Kalimat asing
Learning How to Learn
Transfer of knowlwdge


Jumat, 12 Oktober 2012

MEMBANDINGKAN KAMPUS YANG ADA DI MEDAN DENGAN KAMPUS YANG ADA DI JAKARTA


Sering timbul di pikiran saya, membandingkan kampus-kampus yang ada di daerah Jakarta ini mengapa harus dipisah? Seperti kampus Gunadarma, yang ada di daerah depok, bekasi, salemba, cengkareng. Bukannya lebih baik bangunan tersebut di bangun di satu daerah? Yang memiliki lahan yang luas dan strategis? Jika pihak Gunadarma melakukan hal tersebut, maka semua fakultas akan berada dalam satu lingkungan dan meringankan mahasiswa untuk belajar walaupun berbeda-beda gedung.

Lain halnya dengan kampus-kampus yang ada didaerah Kota Medan, setiap kampus itu berada dalam satu lingkungan dengan berbagai fakultas dengan keadaan yang strategis dan terjangkau. Dengan di lakukannya seperti itu, maka para mahasiswa tidak mengalami kelelahan jika belajarnya berbeda-beda ruangan atau gedung.

Senin, 08 Oktober 2012

Kelebihan dan kekurangan homeschooling bagi masyarakat


            Kita tahu homeschooling merupakan sekolah rumah yang artinya anak itu belajar atau menerima pendidikan di rumah secara nonformal. Kelebihannya, mereka mendapat materi secara online. Disamping itu, jadwal belajar tergantung kesepakatan anatara anak dengan orangtua. Dengan dilakukannya homeschooling ini, anak-anak bisa dikontrol oleh orangtuanya untuk menjauhi pergaulan yang bersifat negatif. Selain itu, banyak orangtua yang mengaku bahwa homeschooling itu memiliki mutu pendidikan yang baik dibandingkan dengan pendidikan informal dan homeschooling ini dapat membentuk karakter anak yang bersifat positif, sehingga banyak anak-anak yang sejak duduk di bangku (Sekolah Dasar) sudah mengikuti program homeschooling.

            Tapi dibalik kelebihan itu, terdapat kekurangan homeschooling, yaitu anak-anak yang mengikuti homeschooling memiliki pregaulan yang kurang, karena waktu mereka untuk bermain di luar bersama teman hanya sedikit saja, kemudian adanya resiko kurangnya kemampuan bekerja dalam satu kelompok, kurangnya si anak dalam berorganisasi dan kurang sifat kepemimpinan dan proteksi berlebihan dari orang tua dapat memberikan efek samping ketidakmampuan menyelesaikan situasi.

Kamis, 04 Oktober 2012

FAKTA PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI KALANGAN MANCANEGARA


Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara Indonesia.Terkadang, masyarakat Indonesia terlalu egois dengan bahasa resmi ini. Mereka lebih sering menggunakan bahasa daerah masing-masing.Saya pernah mendengar bahwa ada beberapa di pedalaman Indonesia, pada waktu Proses Belajar Mengajar di sekolah masih menggunakan Bahasa Daerah antara Guru dengan Murid. Padahal Negara lain sangat senang dengan Bahasa Indonesia.Justru bahasa tersebut digunakan sebagai bahasa perdamaian antar negara.
Di negara lain, Bahasa Indonesia memiliki popualaritas yang tinggi. Vietnam merupakan salah satu negara yang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kedua mereka setelah bahasa Jepang, Inggris dan Perancis.Mereka sangat mengagumi Bahasa Indonesia karena Bahasa Indonesia mudah dimengerti dari bahasa yang lain.
Tidak bisa dibayangkan bagaimana akhirnya bangsa Indonesia nantinya jika bahasa yang benar tidak lagi menjadi suatu yang di wajibkan. Saya mengahrapkan supaya bangsa Indonesia bisa sadar bahwa betapa pentingnya Bahasa Indonesia itu digunakan, dan janganlah kita sampai dipermalukan oleh negara lain karena kita tidak bisa melestarikan bahasa kita sendiri.