Paradigma
Pengembangan Sekolah Unggulan
Sekolah Unggulan dapat diartikan sebagai sekolah bermutu namun
dalam penerapan saya bahkan penerapan semua kalangan bahwa dalam kategori
unggulan tersirat harapan-harapan terhadap apa yang dapat diharapkan, dimiliki
oleh siswa setelah keluar dari sekolah unggulan. Harapan itu tak lain adalah
sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh orang tua siswa, pemerintah,
masyarakat bahkan oleh siswa itu sendiri yaitu sejauh mana keluaran sekolah itu
memiliki kemampuan intelektual, moral dan keterampilan yang dapat berguna bagi
masyarakat.
Untuk menyikapi semua itu, kita harus mengubah system
pembelajaran yang selama ini berlaku disemua tingkat pendidikan yaitu adanya
keterkungkungan siswa dan guru dalam melaksanakan PBM, saya selaku pengajar di
SMA Negeri 1 Bulukumba telah merubah sisten itu sejak januari 2006. Sistem yang
saya maksud adalah system dimana Siswa dan Guru dikejar dengan pencapaian
target kurikulum dalam artian guru dituntut menyelesaikan semua materi yang ada
dalam kurikulum tanpa memperhatikan ketuntasan belajar siswa, disamping itu
adanya anggapan bahwa belajar adalah berupa transformasi pengetahuan (Transfer
of knowlwdge).
Pada sisi unggulan, semua system itu seharusnya tidak diterapkan
agar apa yang menjadi harapan siswa, orang tua siswa, pemerintah, masyarakat
bahkan kita selaku pengajar dan pendidik dapat tercapai. Mari kita sama-sama
merubah semua itu dengan mengembangkan Learning How to Learn (Murphi,1992) atau
belajar bagaimana belajar, artinya belajar itu tidak hanya berupa transformasi
pengetahuan tetapi jauh lebih penting adalah mempersiapkan siswa belajar lebih
jauh dari sumber-sumber yang mereka temukan dari pengalaman sendiri, pengalaman
orang lain maupun dari lingkungan dimana dia tumbuh guna mengembangkan potensi
dan perkembangan dirinya atau dengan kata lain belajar pada hakekatnya bagaimana
mengartikulasikan pengetahuan-pengetahuan siswa kedalam kenyataan hidup yang
sedang dan yang akan dihadapi oleh siswa.
Secara pribadi dalam hal mengembangkan sekolah kearah sekolah
unggulan (sekolah bermutu) disamping perubahan-perubahan tersebut masih banyak
hal yang perlu diperhatikan diantaranya : Sarana dan prasarana, Menejmen
persekolahan,Visi dan Misi sekolah, Profesionalisme Guru dan lain-lain. Untuk
Profesionalisme bukan berarti menguasai sebagian besar pengetahuan tatapi lebih
penting adalah bagaimana membuat siswa dapat belajar, guru dan siswa
disederhanakan agat tidat tercipta gep, adanya perilaku guru yang membuat siswa
tersisih atau terpisah dari gurunya, guru dan siswa harus terjalin komunikasi
agar dalam proses pembelajaran ada keterbukaan siswa mengeritik dan
mengeluarkan pendapat. Sebab bukan tidak mungkin dengan pengaruh perkembangan
teknologi siswa lebih pintar dari gurunya.
Itulah asumsi saya mengenai pengembangan sekolah unggulan,
mudah-mudahan, pemerintah termasuk kawan-kawan seprofesi dapat menerapkan hal
tersebut bahkan mengembangkan lebih jauh lagi.
Kalimat
yang tidak baku (salah)
|
Kalimat
yang baku (benar)
|
System
|
Sistem
|
merubah
|
Mengubah
|
Hakekat
|
Hakikat
|
Mengeritik
|
Mengkritik
|
Sebab
bukan tidak mungkin
|
Sebab
tidak mungkin
|
Kalimat asing
|
Learning
How to Learn
Transfer
of knowlwdge
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar