Walau sama-sama dipangil BATAK tapi Suku Karo dan Toba memilki terlalu banyak perbedaan. Khususnya perbedaan bahasa. Dalan banyak hal perpotongan bahasa keduanya sangat signifikan bahkan pengertiannya dapat mengakibatkan salah faham.
Contoh saja: Kalau mengatakan Iya atau Ya kalau Karo mengatakan UWE sedangkan Toba mengatakan OLO.
Contoh kesalahan dalam komunikasi: Seorang Karo menerima telepon dari seorang Toba. Kring-kring… Lalu diangkat oleh seorang Karo dan kemudia sipenelepon (Toba) bertanya dalam bahasa daerahnya: ISE DOON, artinya siapa ini, Namun dalam bahasa Karo itu dapat diartikan SIAPA YG GILA, karena ISE = siapa, Doon (Adoon) = Gila dalam bahasa KAro. Artinya ngak nyambung bung.
Contoh Kedua dalam bahasa Karo orang mengatakan MAU KEMANA = KUJA KAM EE, Namun dalam bahasa Toba NATU DIA HO. Dalam bahasa KARO, NATU itu adalah KEMALUAN LELAKI (PENIS).
Kota Galang Deli Serdang Sumut
Kota Galang Deli Serdang Sumut
Kota Galang Deli Serdang Sumut
Kalau ada dua orang Toba dan satu orang Karo yang tak saling kenal dalam sebuah BUS, dari satu tujuan misalnya dari PANTAI CERMIN menuju kota GALANG (LIHAT PETA DISEBELAH). Lalu setelah berkenalan seorang Toba bertanya kepada seorang Toba yang lain, dalam bahasa Toba: NATU DIA HOO (MAU KEMANA KAMU), lalu dijawab seorang teman Toba itu: NATU GALANG (MAU KEGALANG). Namun dalam arti bahasa KARO, NATU GALANG itu adalah Kemaluan lelaki yang besar (PENIS BESAR). NATU = PENIS; GALANG = BESAR. Hahahaha betapa lucunya kedua suku ini.
Artinya perbedaan itu sangat mencolok dan dapat diartikan bahwa Karo dan Toba itu sedari nenek moyangnya sudah berbeda, sehingga bahasanya juga berbeda. Namun mengapa dapat dikelompokan menjadi sesama BATAK. Jadi leluconya bukan saja keanehan dalam perbedaan bahasa diatas, leluconnya juga mengapa Karo dan Toba bisa dikelompokkan sama-sama batak……………Hahahahaha Ini pasti kerjaan Penjajah Belanda…………dasar penjajah.
Karena menurut sejarahnya ketika Belanda menyebarkan agama Kristen ke Karo mereka banyak memanfaatkan tenaga orang-orang Toba, sehingga mereka memaksakan Karo dalam sebutan sesama Batak. Karo sendiri diyakini keturunan dari percampuran India, Aborizin Taiwan, sehingga Karo memilki suku-suku beristilah India, seperti Brahma dan Colia. Sebagian Karo pada awalnya beragama Hindu dan melakukan pembakaran mayat dan bukan di kubur. Batak sendiri artinya adalah sesuatu yang negatif yang bandal, sulit diatur, kanibal dll, sehingga pengelompokan ini menjadi sebuah lelucon dalam arti yang luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar